Kita sangat prihatin dengan bangsa Indonesia yang memiliki sumber daya alam melimpah, namun penduduknya masih banyak yang hidup dalam garis kemiskinan. Lebih dari itu, kita sangat prihatin dengan ketimpangan ekonomi di negeri ini. Ditambah lagi begitu meluasnya persepsi bahwa korupsi masih dianggap salah satu jalan ‘legal’ untuk meraih kekayaan.
















Nah, dari sinilah kita ingin berbuat sesuatu sesuai kemampuan. Apalagi, tidak ada satu pun ayat Qur’an maupun hadits Nabi yang melarang berbisnis dan mencari uang sebanyak-banyaknya, asalkan tetap pada koridor moral. Bahkan pekerjaan berdagang atau menjadi entrepreneur itu dianggap lebih baik dari pekerjaan lain. Nabi pun mengatakan bahwa sembilan pintu rezeki itu berasal dari perdagangan. Demikian juga dalam shalat di dalamnya ada doa “ ……. warzuqni…berilah rezeki…..”. Untuk urusan dunia, Islam juga mengajarkan kepada kita agar bekerja seolah-olah kita akan hidup selamanya, tetapi ketika sudah beribadah, seolah-olah akan mati besok.

Berkahnya Bisnis

Sabda Nabi Muhammad SAW “Kefakiran mendekati kekufuran”. Tapi sayangnya, kita melihat selama ini yang dominan dalam Islam adalah kajian-kajian tentang keburukan akibat memiliki kekayaan. “Umat ini ditakut-takuti terus. Sementara, siapa sih yang tidak pingin kaya?” Mencari kekayaan dengan cara dan tujuan yang benar, serta dengan prinsip-prinsip Islami pastilah akan membawa kebaikan bagi umat.

 Khairunnas – anfauhum linnaas, sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain. Pijakan lainnya adalah pertanggungjawaban terhadap harta itu tidak hanya bagaimana cara mendapatkan harta, tetapi juga bagaimana membelanjakan atau mengelolanya.


Ketika ada seseorang yang bertanya kepada Rasulullah Shallallahu Alaihi Wassalam: “Wahai Rasulullah, apa pekerjaan yang terbaik ? (maksudnya yang paling halal dan paling berkah)”, Rasulullah menjawab, “Pekerjaan yang dilakukan dengan tangannya sendiri dan transkasi jual beli yang mabrur”. (HR. Ahmad dan Bazzar). Mabrur artinya halal dan berkah, baik, bersih, suci, bebas dari dosa.



Sama dengan ikhtiar yang sifatnya materi. Ikhtiar untuk memperoleh keberkahan ini juga bukan hal yang tidak mungkin untuk kita laksanakan dalam perdagangan sehari-hari. Yang diperlukan adalah keistiqomahan kita dalam mengamalkannya.

Mudah-mudahan rizki kita semua melimpah dan juga mendapat berkah.... Amin.

Bisnis yang saya jalankan

 Bisnis yang saya jalankan adalah bisnis HERBAL, kenapa saya memilih bisnis ini. Di jaman sekarang banyak orang yang meninggal di usia muda karena terserang penyakit degeneratif, seperti serangan jantung, kanker, stroke dan sebagainya (ada sekitar 50 jenis penyakit degeneratif).


Dari mana datangnya penyakit degeneratif? Penyebab penyakit degeneratif adalah toksin/racun dan gangguan lainnya dari alam maupun hasil industri manusia, di samping disebabkan pola dan gaya hidup manusia sendiri. Empat hal yang dikenal sebagai penyebab penyakit degeneratif

1. POLUSI / RADIASI : Polusi udara, air, tanah
2. POLA MAKAN : zat penyedap, pewarna, pengawet
3. GAYA HIDUP : begadang, kurang olahraga
4. EMOSI / STRESS : akibat persaingan hidup, tuntutan pekerjaan

Di jaman ini dapatkah kita terhindar dari hal-hal tersebut? Sangatlah sulit bagi kita menghindari; polusi udara akibat emisi mesin kendaraan, tersengat ultra-violet matahari penyebab kanker kulit akibat lapisan ozon yang menipis, pestisida yang disemprotkan pada sayuran di ladang pertanian, zat pengawet dari industri makanan, dan sebagainya.

Ironisnya untuk mengatasi penyakit degeneratif tersebut, pengobatan konvensional memakai pula obat-obat kimia dari pabrik, padahal dari keempat penyebab di atas saja kita lihat zat-zat kimia pabrikan bukanlah hal yang bersahabat dengan tubuh kita. Akibatnya dengan berobat, malah terdengar belum sembuh dari satu penyakit x (misal : jantung) malah jadi tambah lagi timbul penyakit di organ y (misal : ginjal). Belum lepas dari mulut harimau sudah disamber pula oleh mulut buaya. Ironis!

Sedikit banyak saya tahu tentang hal tersebut diatas, karena pekerjaan rutin sehari-hari saya di Laboratorium Kimia bahan pangan, saya mengetahui ternyata bahan pangan yang beredar di sekitar kita banyak tercemar bahan pengawet, antibiotik, penyedap yang apabila terakumulasi di tubuh kita merupakan “Bom Waktu” yang sewaktu-waktu dapat meledak berupa penyakit.



Menghadapi kondisi kritis inilah Suplemen Kesehatan Herbal hadir dalam industri kesehatan dengan memberi solusi pengobatan alami yang efektif. Karena herbal biasa sebagai makanan kesehatan (bersifat supplement) saja tapi sekaligus juga memang memberi efek penyembuhan/mengobati (bersifat terapi).



 Ketika bergabung di bisnis ini, awalnya hanya coba-coba karena saya punya keluhan di dada bagian kiri. Awalnya dahulu karena batuk yang tidak sembuh-sembuh saya mencoba untuk memeriksakan diri dengan di-rontgen di paru-paru, ternyata hasilnya paru-paru sebelah kiri ada flek yang oleh dokter didiagnosa merupakan penyakit. Akhirnya saya menjalani pengobatan 8 bulan berturut-turut tidak boleh putus. Namun walaupun kejadian itu sudah 2 tahun yang lalu efeknya masih saya rasakan, kadang dada sebelah kiri masih terasa nyeri terutama malam hari.

Saya coba browsing di internet untuk mencari produk 100% herbal, tanpa bahan kimia, tanpa reaksi samping namun reaksinya cepat. Akhirnya saya mencoba produk Propolis dari PT. Melia Nature Indonesia sekaligus menjadi membernya. Saya berfikir kalaupun produknya tidak laku saya tidak rugi karena pendaftaran cuma Rp 30.000,- dan produknya bisa saya pakai sendiri.

Namun kenyataanya berkebalikan, setelah saya konsumsi produk ini rutin selama 2 minggu, rasa nyeri yang kadang saya alami malam hari menjadi hilang dan setelah saya bercerita ke teman dekat dan tetangga, mereka juga tertarik sehingga pemesanan mulai berdatangan. Saya berkesimpulan produk ini bagus, mudah dijual dan banyak dibutuhkan (selama penyakit masih ada di dunia) sehingga saya memutuskan untuk menjalankan bisnis ini dengan lebih serius.




PT. Melia Nature Indonesia

Untuk mengetahui profil lengkap PT. Melia Nature Indonesia silahkan klik disini, Produk-produknya klik disini, kedahsyatan marketing plan klik disini

PT. Melia Nature Indonesia menggunakan sistem MLM Binary, ada akan tahu kelebihan sistem ini dengan penjelasan berikut :

Apa itu MLM ?

MLM adalah kepanjangan dari Multi Level Marketing yang kadang-kadang disebut dengan Network Marketing. Arti pokoknya adalah sekelompok orang yang diatur dalam jenjang seperti bangun piramid memasarkan produk kepada konsumen. Seorang sales representative (sales rep.) yang dalam MLM disebut dengan berbagai istilah seperti member, distributor, afiliasi atau partner bisnis berusaha mendapatkan pelanggan (costumer) dan merekrut serta melatih distributor lain merekrut pelanggan. Distributor yang direkrut dan dilatih disebut dengan downline atau frontline.


                                             Non MLM vs MLM

Perusahaan Tradisional (non-MLM)

Pada perusahaan tradisional (non-MLM) seorang manajer penjualan (sales manager) dan “beberapa” tenaga penjualan (sales representatives) di-hire oleh perusahaan.

Perusahaan mempunyai keterbatasan dalam jumlah tenaga penjualan yang mereka rekrut tergantung dari keuangan untuk membayarnya dan kemampuan seorang manajer penjualan mengelola arus penjualannya. Jika seorang manajer penjualan kewalahan karena jumlah tenaga kerja yang dia kelola semakin banyak, atau arus penjualan membesar, maka perusahaan dapat meng-hire manajer baru atau merekrut salah seorang tenaga penjualan yang berkinerja bagus dipromosikan manajer penjualan baru.

Perusahaan Multi Level Marketing

Perusahaan MLM “dimulai” dengan merekrut seorang tenaga penjualan (distributor) yang selain mencari pelanggan, juga melatih pelanggan itu menjadi distributor baru untuk melakukan hal yang sama (duplikasi) yaitu mencari pelanggan dan melatihnya menjadi distributor. Prinsip kerjanya sebenarnya persis seperti perusahaan tradisional. Perbedaannya adalah, setiap distributor otomatis memiliki peluang untuk menjadi “manajer penjualan” yaitu menjadi leader dari para distributor dalam jaringannya. Perusahaan hanya membayar KOMISI bukan GAJI, sehingga tidak ada batasan jumlah distributor yang harus direkrut. Selain itu, para distributor menjadi member MLM karena MENDAFTARKAN diri setelah disponsori oleh distributor yang mengajaknya, bukan karena direkrut oleh perusahaan, bukan pula karena adanya tawaran LOWONGAN KERJA dari perusahaan. Dalam setiap perusahaan MLM selalu terbuka LOWONGAN distributor, yang dapat bergabung melalui DISTRIBUTOR yang sudah ada yang disebut dengan SPONSOR

MLM Konvensional

Secara garis besar MLM Konvensional bekerja dengan 2 syarat. Syarat pertama adalah prestasi penjualan harus mencapai POIN PENJUALAN tertentu. Syarat kedua adalah penjenjangan berdasarkan poin penjualan, umumnya mulai dari 3%, lalu 6%, 9%, 12%, 15%, 18% dan tertinggi 21% jika omset penjualan distributor itu berhasil mencapai 16,000 poin dalam waktu sebulan. Pembagian bonus secara benjenjang, jadi jika jaringan seorang distributor mencapai peringkat 21% maka dia memperoleh 21% HANYA dari omset atas nama sendiri (dia berbelanja) dan omset dari para downline dalam jaringan frontlines yang belum mencapai peringkat minimal (3%). Dari omset jaringan downline yang sudah memperoleh peringkat, maka bonus distributor upline dikurangi dengan persentase peringkat setiap frontline. Jika sama, maka distributor upline tidak lagi memperoleh bonus dari jaringan frontline yang sudah sama peringkatnya itu. Maka kemudian dikembangkanlah syarat side volume minimal… Maksudnya, distributor akan dibayar bonusnya, jika dia memenuhi dua syarat: 1) melakukan tutup poin (belanja atas nama sendiri dengan nilai minimal tertentu, misalnya 200 poin) dan 2) ada omset jaringan dari frontline yang belum menyamai peringkatnya sejumlah tertentu, misalnya 8000 poin.

Sistem ini jika diperhatikan sangat menguntungkan perusahaan MLM-nya tetapi sangat MERUGIKAN member. Kenapa? Karena produsen mengenakan harga 65% harga akhir. Jadi kalau perusahaan MLM mengenakan peringkat tertinggi 21%, maka perusahaan itu minimal sudah meraup keuntungan 14% dari omset jaringan distributor yang sudah mencapai peringkat 21%. Sedangkan distributor sendiri yang telah menciptakan omset minimal 16,000 poin (jika 1 poin = Rp 1,000, berarti menciptakan omset minimal Rp 16,000,000 sebulan), belum tentu bonusnya benar-benar mencapai 21%. Dia harus berbagi peringkat dengan frontline yang sudah mencapai jumlah poin pada peringkat 3% sampai dengan 18%.

Malah seandainya distributor itu hanya memiliki 10 frontline dan semuanya aktif sehingga pada suatu bulan masing-masing frontline mencapai peringkat 21%, maka perolehan bonus distributor upline hanya 21% dari belanjanya sendiri. Dari jaringan frontline yang 10 orang itu, distributor upline tidak memperoleh bonus sama sekali. Padahal (jika 1 poin = Rp 1,000), jaringan distributor itu minimal sudah menciptakan omset Rp 160,000,000 untuk perusahaan. Coba, mana ada bisnis pemasaran membuat omset Rp 160,000,000 kok tidak memberikan keuntungan sepeserpun pada leader jaringan? Fakta yang demikian itulah, yang membuat seorang distributor “sukses” justru harus berkerja keras untuk terus-menerus menambah frontline dan terus-menerus belanja ulang setiap bulan, agar memperoleh bonus.

Kemudian, yang lebih memprihatinkan, karena pembayaran bonus tergantung prestasi pemasaran distributor selama 1 bulan (dari tanggal 1 sampai tanggal 30 atau 31 setiap bulan), maka sudah pasti akan dibayarkan tidak tepat tanggal 1. Ada yang dibayarkan pada tanggal 7, 15 bahkan ada yang dibayarkan pada tanggal 25 untuk omset bulan sebelumnya. Jadi waktu kerja 30 hari, penghasilan baru diketahui 25 hari kemudian. Dan, sekali saja distributor tidak melakukan belanja ulang (tutup poin), baik karena lupa atau memang sengaja, bonus tidak akan dibayarkan. Meskipun peringkatnya tetap 21% bahkan dengan berbagai sebutan. Ada direktur, manajer, konsultan dan lain-lain. Kenyataannya, sangat aneh atau menggelikan, kenapa ada orang berjabatan DIREKTUR dan jaringannya menghasilkan omset minimal Rp 160,000,000, tidak menerima penghasilan sepeserpun gara-gara lupa TUTUP POIN. Atau, gara-gara semua frontline-nya sudah sama peringkatnya, sama-sama 21% yang sebenarnya ini justru suatu INDIKATOR yang menunjukkan bahwa distributor itu sangat berhasil membina jaringannya.
;
MLM Binary PT MNI

Telah disampaikan di Bonus Plan bahwa PT MNI adalah perusahaan MLM yang tidak memberlakukan TUTUP POIN dan PERINGKAT. Belanja ulang terjadi otomatis jika distributor mempunyai BONUS HARIAN. Dasar hitungan jaringan bukan jumah orang, melainkan jumlah produk yang ditransaksikan oleh jaringan (jumlah member dikalikan dengan jumlah paket produk yang mereka beli). Perhitungan bonus dilakukan sekali jadi dan HARIAN. Dengan demikian ketentuannya menjadi sebagai berikut :


Pengelualan sekali selamanya
1. Pendaftaran Rp 30.000
2. Produk 1 kit Rp 550.000
     Total Modal awal Rp 580.000

 


Fasilitas :
1. Code Member & Password untuk akses masuk ruang kerja member.melianature.com
2. Buku panduan bisnis
3. Formulir pendaftaran untuk pendaftaran member baru
4. Brosur-brosur

Seseorang yang bergabung, otomatis melakukan belanja produk minimal 1 paket. Jika diasumsikan distributor bergabung dengan 1 paket, maka pada level 0 (Start) member jaringan baru dia sendiri, alias 1 orang. Maka uang Rp 550,000 benar-benar dia tukarkan dengan PRODUK. Jadi produk harus sama nilainya dengan uang yang dikeluarkan oleh distributor baru. Ambil contoh distributor sukses yang berhasil memperoleh 78 downline (sama dengan contoh pada sistem matahari) itu adalah ANDA.





Dengan berbelanja Rp 550,000 ANDA tidak rugi, karena jika sama kasusnya dengan sistem matahari pada page MLM Konvensional, maka ANDA akan memperoleh keuntungan eceran sebesar 30 – 45% harga member. Jika ANDA segera berhasil memperoleh 2 downline A dan B, maka sehari setelah member baru ANDA daftarkan ke perusahaan via STOKIS, ANDA akan menerima transfer cash Rp 135,000 (70% bonus dikurangi Rp 5,000 biaya bank) dan tabungan produk senilai Rp 60,000, dengan ilustrasi sebagai berikut (nilai total Rp 200,000).


Pada waktu itu, omzet jaringan ANDA hanya Rp 1,100,000 yang kesemuanya dikeluarkan oleh downline A dan B. ANDA sebagai sponsor A dan B tidak mengeluarkan uang sama sekali. Jadi keuntungan benar-benar TIDAK HINGGA PERSEN…:-), Rp 200,000/Rp 0. Jika ANDA memperoleh 2 downline lagi (yang pada sistem matahari mencapai 6%) maka ilustrasinya sebagai berikut.


Pada waktu itu omzet downline jaringan ANDA menjadi Rp 2,200,000 tetapi ANDA memperoleh bonus sponsor Rp 200,000 dan bonus leadership Rp 170,000 dengan PENGELUARAN NOL RUPIAH. Perkembangan selanjutnya dengan kegiatan ANDA mensponsori hingga 6 downline seperti pada contoh sistem Matahari, dibagi menjadi 3 kanan dan 3 kiri dan terjadi bertahap, lalu ke-6 downline berkembang dengan duplikasi persis seperti ANDA, maka dapat diilustrasikan dengan gambar berikut.






OMZET total jaringan ANDA memang mencapai Rp 52,800,000, tetapi ANDA hanya mengeluarkan (belanja) produk sekali pada waktu bergabung HANYA Rp 550,000 dengan perolehan bonus sponsor total Rp 600,000 (modal langsung kembali) dan bonus leadership senilai Rp 4,090,000.

INGAT, periodenya tidak harus sebulan, tetapi dapat terjadi SETIAP HARI. Rasanya mudah bukan, mencari downline 2 orang

Sistem sangat jelas sederhana, transparan dan dapat diakses di website perusahaan pada ruang anggota ANDA. Semakin cepat bergabung, maka semakin cepat pula ANDA MERAIH sukses.


MLM itu Halal?

Saya juga mengajukan pertanyaan yang sama kepada Anda semua (terutama yang faham tentang hukum syariah) apakah MLM itu haram? Pertanyaan itu saya sampaikan tentunya dengan memberikan fakta tentang MLM dibandingkan dengan sistem pemasaran yang lain. Misalnya sistem retail. Perbandingan Retail vs MLM dengan memperbandingkan harga produk akhir yang dibayarkan oleh konsumen. Jika diperbandingkan jalur produk dari produsen ke konsumen akhir maka dapat kita temui perbandingan sebagai berikut.

Nah, dapat kita lihat bahwa pada sistem RETAIL, maka sebagian besar komponen harga akhir menjadi biaya distribusi produk dari produsen ke konsumen oleh sekian “titik” rantai pemasaran. Kebanyakan justru biaya-biaya non-transaksi, seperti pergudangan, transportasi dan yang terbesar adalah untuk PROMOSI. Dengan demikian keuntungan (margin harga konsumen terhadap harga pabrik) yang menikmati adalah unit-unit pemasaran dari bandar, agen, supplier sampai pengecer dan pada produk-produk tertentu dinikmati oleh BINTANG IKLAN. Konsumen harus membayar sidikitnya 2 kali lipat harga pabrik…:-)

Sekarang bagaimana dengan MLM? Jelas jika harga sama-sama 200% harga pabrik, maka separuh harga itu menjadi keuntungan perusahaan MLM dan para distributornya. Kalau saham perusahaannya dimiliki oleh produsen, apa yang terjadi? Keuntungan member dapat diperbesar. Inilah yang terjadi pada MLM PT Melia Nature Indonesia, yang sahamnya dimiliki oleh kedua produsen produk yang dipasarkan. Selain itu, harga produk dapat lebih murah dibandingkan produk sejenis yang dipasarkan secara konvensional maupun dipasarkan oleh perusahaan MLM yang lain.

Yang jelas, konsumen produk MLM biasanya juga menjadi member jaringan pemasarannya. Member pemasaran yang berhasil menciptakan omset bagi perusahaan diberi bonus atau penghasilan yang diambilkan secara proporsional dari margin harga konsumen terhadap harga pabrik. Jadi hanya di perusahaan MLM-lah konsumen dapat memperoleh penghasilan dengan mengembangkan jaringan pasarnya. Member-member itu dapat menjadi “penolong” bagi orang-orang lain yang mau diajak bergabung lalu mengembangkan jaringan dan kemudian memperoleh penghasilan. Nah, apakah sistem yang saling menguntungkan dan dapat menjadi sarana membantu orang lain memperoleh penghasilan ini pantas diberi ‘label haram’? Itulah yang perlu Anda pikirkan bersama. Bagi saya, bisnis yang memberi manfaat kepada sesama dan tidak merugikan sesama, tentunya tidak pantas digebyah-uyah dengan diberi label HARAM, bukan?




Penawaran Bisnis 



Sebelum saya menjelaskan penawaran bisnis, kesimpulan dari semua paparan saya diatas adalah :
 1. Produk PT. MNI 100% herbal, tanpa bahan kimia, reaksi cepat, tanpa efek samping
2. Harga produk relatif terjangkau dan memiliki SELLING POINT dengan REPEAT ORDER TINGGI
3. Aman, Halal dan Resmi dan Legal (Sertifikasi RESMI di BPOM)
4. Peluang bisnis dahsyat, sudah terbukti, pembayaran bonus harian, tidak ada target dan tutup point (bandingkan dengan produk MLM lain)

Hal ini perlu kita hafalkan, karena akan membuat kita lebih percaya diri sebagai member sekaligus distributor pemasaran.

 Setelah saya menjalani bisnis ini, ternyata kunci dalam bisnis ini adalah perluasan usaha yaitu dengan cara merekrut member dan pelanggan produk. Saya mempunyai panduan jitu dari pengalaman pribadi sebagai member berupa langkah demi langkah memperoleh member dan pelanggan produk yang otomatis akan memaksimalkan penghasilan.



Apabila anda serius, mau bekerja keras dan ulet untuk mengembangkan bisnis ini maka hidup sehat dan kaya rasanya bukan sesuatu yang mustahil.

Silahkan hubungi atau berkunjung ke rumah, saya akan mempresentasikan panduan tersebut gratis, tanpa membayar satu rupiahpun








Mulyono, STP

Distributor Resmi PT.Melia Nature Indonesia
Jl. Karonsih Selatan Raya 658 Ngaliyan Semarang
Telp (024) 9109 7796
 HP 0852 2937 3420
 e-mail : mulyono.smart@yahoo.com
 web : www.propolissemarang.com 

blog : smartpropolis.blogspot.com
 berkahnyabisnis.blogspot.com












lakukan sesuatu hari ini dimana orang lain enggan melakukan, maka kelak anda
akan mendapatkan hasil dimana orang lain tidak mendapatkannya